Kamis, 23 Februari 2012

UCAPAN BAHAGIA VERSI IBLIS


Berbahagialah orang yang terlalu capek karena kesibukan mereka, sehingga mereka tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Mereka adalah anak-anakku yang mengerti kerinduan hatiku yang terdalam.

Berbahagialah orang yang selalu mengharapkan pujian atas apa yang mereka perbuat. Aku bisa memperalat dan menunggangi ambisi mereka melalui pujian.

Berbahagialah orang yang memelihara hati yang terlalu sensitive. Dengan sedikit “sentilan” saja mereka tersinggung. Mereka akan kurang bersemangat di dalam bekerja dan akan segera menghilang dari pelayanan. Mereka ini adalah fansku yang setia.

Berbahagialah mereka para pembuat masalah. Mereka akan disebut anak-anakku.

 Berbahagialah orang yang selalu mengeluh. Aku senang karena benih-benih sungut-sungut yang kutabur bertumbuh subur di hati dan lidah mereka.

Berbahagialah mereka yang egois, suka mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada orang lain. Mereka adalah pengikut-pengikutku yang setia.

Berbahagialah mereka yang suka menggosip, karena mereka akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Ini sungguh sangat menyenangkan hatiku.

Berbahagialah orang yang mengaku mengasihi Tuhan, tetapi membenci saudaranya. Mereka akan hidup bersamaku selamanya sampai ke kekekalan.

Berbahagialah orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan, penganiayaan dengan penganiayaan dan kebencian dengan kebencian. Mereka akan mendapat upah yang sama denganku di kekgelapan.

Berbahagialah orang yang membaca tulisan ini dan merasa isinya pas untuk orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri. Dia ada dalam tanganku.

Selasa, 21 Februari 2012

Saya Telah Belajar


Saya telah belajar-
bahwa Anda tidak bisa membuat seseorang mencintaimu. Yang bisa Anda lakukan adalah menjadi seseorang yang dapat dicintai. Sisanya terserah kepada mereka.
Saya telah belajar-
bahwa tidak peduli betapa aku peduli, beberapa orang tidak peduli lagi.
Saya telah belajar-
bahwa dibutuhkan bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan, dan hanya beberapa detik untuk menghancurkannya.
Saya telah belajar-
bahwa tidak peduli seberapa baik teman adalah, mereka akan menyakiti Anda setiap sekali-sekali dan Anda harus memaafkan mereka untuk itu.
Saya telah belajar-
bahwa itu bukan apa yang Anda miliki dalam hidup Anda, tetapi yang Anda miliki dalam hidup Anda yang diperhitungkan.
Saya telah belajar-
bahwa Anda tidak harus merusak permintaan maaf dengan alasan.
Saya telah belajar-
bahwa Anda bisa mendapatkan oleh pada pesona selama sekitar lima belas menit. Setelah itu, Anda sebaiknya tahu sesuatu.
Saya telah belajar-
bahwa Anda tidak harus membandingkan diri Anda dengan orang lain dapat melakukan yang terbaik.
Saya telah belajar-
bahwa Anda dapat melakukan sesuatu dalam sekejap yang akan memberikan Anda sakit hati seumur hidup.
Saya telah belajar-
bahwa itu mengambil waktu lama bagiku untuk menjadi orang yang saya inginkan.
Saya telah belajar-
bahwa Anda harus selalu meninggalkan orang yang dicintai dengan mencintai kata-kata. Ini mungkin terakhir kali Anda melihat mereka.
Saya telah belajar-
bahwa Anda dapat terus lama setelah Anda tidak bisa.
Saya telah belajar-
bahwa kita bertanggung jawab untuk apa yang kita lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita.
Saya telah belajar-
bahwa baik Anda mengendalikan sikap Anda atau mengendalikan Anda.
Saya telah belajar-
bahwa terlepas dari bagaimana panas dan beruap hubungan adalah pada awalnya, gairah memudar dan ada lebih baik menjadi sesuatu yang lain untuk menggantikannya.
Saya telah belajar-
bahwa pahlawan adalah orang yang melakukan apa yang harus dilakukan ketika perlu dilakukan, terlepas dari konsekuensi.
Saya telah belajar-
bahwa uang adalah cara yang buruk untuk menjaga skor.
Saya telah belajar-
bahwa sahabatku dan aku bisa melakukan sesuatu atau apa-apa dan memiliki waktu terbaik.
Saya telah belajar-
bahwa kadang-kadang orang yang Anda harapkan untuk menendang Anda ketika Anda sedang down akan menjadi orang-orang untuk membantu Anda bangkit kembali.
Saya telah belajar-
bahwa kadang-kadang saat aku marah aku punya hak untuk marah, tetapi itu tidak memberikan hak untuk menjadi kejam.
Saya telah belajar-
bahwa persahabatan sejati terus tumbuh, bahkan di atas jarak terpanjang. Sama berlaku untuk cinta sejati.
Saya telah belajar-
bahwa hanya karena seseorang tidak mencintaimu seperti Anda ingin mereka tidak berarti mereka tidak mencintai Anda dengan semua yang mereka miliki.
Saya telah belajar-
yang jatuh tempo lebih berkaitan dengan jenis pengalaman yang Anda miliki dan apa yang Anda pelajari dari mereka dan terlalu terkait dengan berapa banyak ulang tahun Anda dirayakan.
Saya telah belajar-
bahwa Anda tidak harus memberitahu anak impian mereka tidak mungkin atau aneh. Beberapa hal yang lebih memalukan, dan apa tragedi itu akan jika mereka percaya.
Saya telah belajar-
bahwa keluarga Anda tidak akan selalu ada untuk Anda. Ini mungkin tampak lucu, tapi orang yang Anda tidak berhubungan dengan bisa menjaga dan mengasihimu dan mengajarkan Anda untuk percaya orang lagi. Keluarga bukan biologis.
Saya telah belajar-
bahwa tidak selalu cukup untuk dimaafkan oleh orang lain. Kadang-kadang Anda harus belajar untuk memaafkan diri sendiri.
Saya telah belajar-
bahwa tidak peduli seberapa buruk hati Anda rusak dunia tidak berhenti untuk kesedihan Anda.
Saya telah belajar-
bahwa latar belakang kita dan keadaan mungkin telah mempengaruhi siapa kita, tapi kita bertanggung jawab untuk siapa kita menjadi.
Saya telah belajar-
bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki paling banyak, tetapi adalah salah satu yang membutuhkan paling sedikit.
Saya telah belajar-
bahwa hanya karena dua orang bertengkar, itu tidak berarti mereka tidak saling mencintai. Dan hanya karena mereka tidak membantah, itu tidak berarti mereka lakukan.
Saya telah belajar-
bahwa kita tidak harus mengubah teman-teman jika kita memahami bahwa perubahan teman-teman.
Saya telah belajar-
bahwa Anda tidak harus begitu bersemangat untuk mengetahui rahasia. Ini bisa mengubah hidup Anda selamanya.
Saya telah belajar-
bahwa dua orang dapat melihat hal yang sama persis dan melihat sesuatu yang sama sekali berbeda.
Saya telah belajar-
bahwa tidak peduli bagaimana Anda mencoba untuk melindungi anak-anak Anda, mereka akhirnya akan terluka dan Anda akan terluka dalam proses.
Saya telah belajar-
bahwa bahkan ketika Anda berpikir Anda tidak lebih untuk memberi, ketika seorang teman berteriak kepada Anda, Anda akan menemukan kekuatan untuk membantu.
Saya telah belajar-
bahwa kredensial di dinding tidak membuat Anda seorang manusia yang layak.
Saya telah belajar-
bahwa orang yang Anda sayangi dalam hidup diambil dari Anda terlalu cepat.
Saya telah belajar-
sehingga sulit untuk menentukan di mana harus menarik garis antara bersikap baik dan tidak menyakiti perasaan orang, dan berdiri untuk apa yang Anda percaya.
Saya telah belajar-
bahwa orang akan melupakan apa yang Anda katakan, dan orang akan lupa apa yang Anda lakukan, tetapi orang tidak akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

Senin, 20 Februari 2012

Pelajaran Dari Segalon Susu


Seorang pemuda baru saja mengikuti kelas Pendalaman Alkitab di gerejanya. Malam itu pendeta berbicara tentang mendengarkan suara Tuhan dan taat kepadaNya. Di dalam hati pemuda itu bertanya-tanya apakah Tuhan masih berbicara kepada kita saat ini? Seusai mengikuti kelas, pemuda itu pergi bersama seorang temannya untuk minum kopi, sambil mendiskusikan pelajaran yang sudah mereka dengar malam itu. Tak lama kemudian, pemuda itu pun pulang ke rumah. Ketika duduk di dalam mobil, ia mulai berdoa, “Tuhan, jika Engkau masih berbicara sampai saat ini, aku akan mendengarkan dan akan menaatinya.” Pada saat melewati jalan besar di kotanya, ia merasakan suatu dorongan yang sangat kuat untuk berhenti dan membeli segalon susu. Ia menggelengkan kepalanya sambil bertanya dengan suara keras, “Tuhan, apakah ini Engkau?” Namun ia  tidak mendengar jawaban dan terus menyetir mobilnya kearah rumah. Tetapi, dorongan untuk membeli segalon susu terus datang. Pemuda itu berpikir tentang Samuel, bagaimana ia juga tidak bisa mengenali suara Tuhan yang memanggilnya. “Baik Tuhan, jika benar-benar Engkau, aku akan membeli segalon susu.” Ia berhenti dan membeli segalon susu dan bermaksud meneruskan perjalanannya pulang ke rumah. Di sebuah persimpangan jalan, ia kembali merasakan dorongan untuk membelokkan mobilnya kearah lain. “ini keterlaluan!” pikirnya. Hatinya menolak, tatapi dorongan itu terus datang. Setengah bercanda ia berkata, “Baik Tuhan, aku mau melakukannya.” Pemuda itu melewati beberapa rumah sampai ia merasa harus berhenti. Ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan sambil melihat sekelilingnya.
Sebagian rumah nampak gelap sepertinya orang-orang sudah beranjak ke tempat tidur, lagi-lagi ia merasakan sesuatu, “Pergi dan berikan susu itu kepada orang yang berada di rumah seberang jalan itu.” Rumah itu kelihatan gelap dan sepertinya penghuninya sudah tidur. “Apa-apaan ini? orang-orang sudah tidur dan jika aku membangunkan mereka, mereka akan marah dan menganggapku gila.” Untuk kesekian kalinya, ia merasakan suatu dorongan yang kuat. Kali ini ia merasa harus pergi dan memberikan susu tersebut. Ia pun membuka pintu mobil. “Baik Tuhan, jika ini Engkau, aku akan melakukannya.”
Ia berjalan ke rumah di seberang jalan dan memencet bel. Dari dalam rumah terdengar suara yang gaduh. “Siapa di luar? Apa yang engkau inginkan?” seorang laki-laki membuka pintu, wajahnya tampak tidak bergairah. Áku membawakan susu ini,” katanya sambil memberikan segalon susu yang ia beli. Laki-laki tadi membawa masuk susu tersebut. Dari ruangan lain datang isterinya dan membawa susu itu kearah dapur. Bayi mereka menangis. Nampak jelas air mata mengalir di pipi laki-laki tersebut. Setengah terisak ia berbicara, “Bulan ini kami harus membayar sejumlah tagihan yang cukup besar sehingga kami tidak punya uang. Susu untuk bayi kami pun tidak ada. Kami sudah berdoa dan meminta kepada Tuhan untuk menolong kami mendapatkan susu.” Isterinya pun menyahut dari dapur, “Kami meminta agar Ia mengutus ‘malaikat’, engkaulah malaikat itu?” pemuda itu segera mengeluarkan uang yang ada di dompetnya lalu menyerahkannya kepada laki-laki tadi. Ia berjalan kembali ke mobilnya dan air mata mengalir di pipinya. Ia kini mengerti dua hal:
Pertama, bahwa Tuhan masih tetap berbicara kepada manusia, meski kadangkala manusia tidak peka terhadap suaraNya. Seperti Samuel yang berkata “Ya” kepada suara Tuhan dan bersedia melakukan apa yang Tuhan kehendaki, biarlah kita juga belajar peka ketika Ia berbicara kepada kita. Baik itu melalui firmanNya, melalui hamba-hambaNya, atau pun melalui suara hati nurani kita.
Kedua, Tuhan senantiasa menjawab doa kita. pertolonganNya tidak pernah terlambat bagi mereka yang berseru kepadaNya serta mengandalkan Dia. Dengan cara yang tidak pernah terduga, Ia menjawab doa orang-orang yang percaya kepadaNya. Pengalaman dari sekian banyak orang tentang pertolongan Tuhan dan jawaban atas doa-doa umatNya, hendaknya membuat kita tetap percaya bahwa Dia selalu sanggup membuka pintu-pintu berkatNya dan mengutus ‘malaikat’Nya untuk member pertolongan kepada anak-anakNya pada waktu yang tepat. Manna Sorgawi

Selasa, 14 Februari 2012

Teladan dari Rajawali


Tangguh Karena Berlatih

Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm dan bentangan sayap sepanjang dua meter. Rajawali membuat sarangnya jauh di atas puncak gunung bukan tanpa maksud. Sarang yang beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman itu, bisa dijadikan tempat tidur manusia. Rajawali membuat sarangnya dari duri-duri, dan berbagai benda-benda yang tajam, batu-batu yang bergerigi, kemudian ia menambahkan kulit dan bulu binatang-binatang yang telah dimangsanya sehingga sarangnya menjadi empuk dan nyaman. Anak-anak rajawali pada awalnya sangat dimanja oleh ibunya dengan terus-menerus disuapi makanan.
Ketika anak rajawali berumur 6-7 minggu, induk rajawali akan “membongkar” sarangnya sehingga anak rajawali akan mengalami kedinginan. Hal ini justru akan merangsang tubuh anak rajawali untuk menumbuhkan bulu-bulu yang kasar. Ketika anak rajawali berumur 11-12 minggu, induk rajawali akan menggoyangkanbangkitkan isi sarangnya sehingga anak-anaknya terjatuh kebawah jurang. Anak rajawali ini sedang dipaksa belajar terbang oleh induknya. Jika anaknya sudah hampir menyentuh tanah, maka induknya akan melaju di bawah anaknya serta mendukung anaknya dengan sayapnya. Proses ini terjadi berulang-ulang hingga sayap anak rajawali mulai terbiasa dengan tekanan udara dan menjadi semakin kuat.
Bagaimana dengan Anda. Maukah Anda berlatih untuk menjadi manusia yang tangguh. Hanya mereka yang mau berlatih yang akan menjadi tangguh dan kuat.

Lebih Cepat Dalam Angin Yang Kuat

Burung rajawali lebih banyak melayang di ketinggian udara daripada terbang. Jika burung lain lebih banyak terbang dangan mengepakan-ngepakan sayap mereka, maka burung rajawali lebih banyak memanfaatkan daya dorong angin yang kencang sehingga ia hanya perlu membentangkan kedua sayapnya dengan anggun. Ada beberapa kelebihan melayang dibandingkan dengan terbang. Pertama, melayang dengan memanfaatkan daya dorong angin akan membuat laju terbang lebih cepat. Kedua, melayang praktis tidak mengeluarkan tenaga seperti mengepak-ngepakan sayap, yang perlu dijaga hanyalah pengendalian sayap sebagai kemudi. Ketiga, melayang tentu lebih nikmat daripada kerja keras mengepak-ngepakan sayap.
Ada dua pelajaran yang dapat kita tarik dari kebiasaan rajawali memanfaatkan daya dorong angin yang kencang itu.
1.      Berkawan dengan masalah. Bagi burung lain angin kencang adalah musibah, minimal masalah, tapi bagi rajawali, angin kencang merupakan kawan yang menyenangkan, bahkan sangat mungkin rajawali selalu merindukan angin kencang.
2.      Manfaatkan masalah. Karena rajawali pandai membaca arah dan sifat angin, angin kencang justru menjadi “tunggangan”nya untuk maju kebih cepat.

Memperbaharui Kekuatan
Satu masa di dalam kehidupannya, burung rajawali akan mengalami masa pembaharuan kekuatan. Pada saat pembaharuan terjadi, burung rajawali akan mengalami masa-masa sulit yang sangat menyakitkan karena bulu-bulunya rontok. Waktu yang penuh penderitaan ini dijalaninya selama satu tahun penuh. Pada saat ini ia tidak bisa terbang, sangat kedinginan, yang bisa ia lakukan hanyalah duduk diam menantikan saat kekuatannya pulih kembali. Seiring dengan kembali bertumbuhnya bulu-bulu yang telah rontok, akan pulih pula kekuatan sang rajawali. Kekuatannya akan menjadi seperti kekuatan rajawali muda, bahkan umurnya bisa mencapai dua kali lipat dari umur saat ia mengalami pemulihan diri.
Pada saat kita gagal, kita perlu berdiam diri dan mengintropeksi diri kita, apa yang menyebabkan kita gagal. Dan menyusun kembali apa yang menjadi kekuatan kita. Perbaharui kekuatan dangan membuang beban-beban yang tidak berguna.

Mata Yang Melihat Jauh Ke Depan
Rajawali mempunyai mata yang sangat baik penglihatannya, khususnya di waktu siang hari ketika rajawali bekerja. Dari sarangnya yang tinggi atau ketika ia terbang tinggi di udara, ia bisa memantau pergerakan mangsanya di daratan. Mata yang tajam membuat rajawali tidak perlu gelisa akan kehidupannya. Jika ia lapar, ia tinggal mengamati saja ke bawah, dan tidak lama kemudian ia akan mendapatkan mangsanya. Sungguh anugerah yang luar biasa!
Mata yang tajam juga berguna untuk dapat melihat “visi” yang berada jauh di depan kita.

Kecepatan Yang Membawa Kemenangan
Salah satu kehebatan rajawali adalah sambarannya yang cepat dan tepat, sekalipun mangsanya berada di dalam air sungai atau laut. Tidak heran jika rajawali dijuluki sebagai “raja angkasa”, ia memang pantas menyandang gelar itu.
Salah  satu bentuk “cepat” adalah proaktif, yaitu punya inisiatif untuk segera bertindak sebelum disuruh, sebelum segala sesuatu menjadi terlambat. Hanya orang-orang yang cepat dalam bertindak, yang proaktif, yang akan memenangkan kehidupan yang keras ini. Mereka yang lambat, yang lebih suka berlambat-lambat menikmati kemalasan, yang tidak mau menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, akan tertinggal bahkan akan “terlempar” dengan sendirinya keluar dari perlombaan yang memang tidak mengenal belas kasihan. Pengusaha yang lambat mengikuti perobahan zaman pasti akan tertinggal.

Peduli Keluarga
Hal lain yang menarik dari burung rajawali adalah ia peduli dengan keluarganya. Induk rajawali bisa bergantian mengerami dan menjaga anak-anaknya dengan sang rajawali jantan. Ini memeng unik! Rajawali jantan yang utama bertuga uantuk mencari makanan bagi keluarganya. Di samping itu, pasangan rajawli adalah pasangan abadi. Mereka mengenal perkawinan yang sifatnya monogamy. Hanya jika pasangannya meninggal, rajawali baru akan mencari pasangan yang lain
Kesetian burung rajawali kepada pasangan hidupnya sebenarnya merupakan suatu tamparan bagi manusia. Manusia mengaku punya akal budi yang terbaik dari semua ciptaan Tuhan ternyata banyka yang gagal dalam ujian kesetian ini. Sekarang ini ada kecenderungan orang-orang untuk kawin cerai, bahkan secara tidak bertanggung jawab meninggalkan pasangan hidupnya yang sah lalu hidup dengan pasangan kumpul kebonya.
Akhirnya, teladan burung rajawali di dalam memberi makan anak-anaknya hingga mereka tumbuh dewasa dan mampu mencari makan sendiri, memberikan pelajaran bagi orang tua agar bertanggung jawab di dalam memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.