Selasa, 14 Februari 2012

Teladan dari Rajawali


Tangguh Karena Berlatih

Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm dan bentangan sayap sepanjang dua meter. Rajawali membuat sarangnya jauh di atas puncak gunung bukan tanpa maksud. Sarang yang beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman itu, bisa dijadikan tempat tidur manusia. Rajawali membuat sarangnya dari duri-duri, dan berbagai benda-benda yang tajam, batu-batu yang bergerigi, kemudian ia menambahkan kulit dan bulu binatang-binatang yang telah dimangsanya sehingga sarangnya menjadi empuk dan nyaman. Anak-anak rajawali pada awalnya sangat dimanja oleh ibunya dengan terus-menerus disuapi makanan.
Ketika anak rajawali berumur 6-7 minggu, induk rajawali akan “membongkar” sarangnya sehingga anak rajawali akan mengalami kedinginan. Hal ini justru akan merangsang tubuh anak rajawali untuk menumbuhkan bulu-bulu yang kasar. Ketika anak rajawali berumur 11-12 minggu, induk rajawali akan menggoyangkanbangkitkan isi sarangnya sehingga anak-anaknya terjatuh kebawah jurang. Anak rajawali ini sedang dipaksa belajar terbang oleh induknya. Jika anaknya sudah hampir menyentuh tanah, maka induknya akan melaju di bawah anaknya serta mendukung anaknya dengan sayapnya. Proses ini terjadi berulang-ulang hingga sayap anak rajawali mulai terbiasa dengan tekanan udara dan menjadi semakin kuat.
Bagaimana dengan Anda. Maukah Anda berlatih untuk menjadi manusia yang tangguh. Hanya mereka yang mau berlatih yang akan menjadi tangguh dan kuat.

Lebih Cepat Dalam Angin Yang Kuat

Burung rajawali lebih banyak melayang di ketinggian udara daripada terbang. Jika burung lain lebih banyak terbang dangan mengepakan-ngepakan sayap mereka, maka burung rajawali lebih banyak memanfaatkan daya dorong angin yang kencang sehingga ia hanya perlu membentangkan kedua sayapnya dengan anggun. Ada beberapa kelebihan melayang dibandingkan dengan terbang. Pertama, melayang dengan memanfaatkan daya dorong angin akan membuat laju terbang lebih cepat. Kedua, melayang praktis tidak mengeluarkan tenaga seperti mengepak-ngepakan sayap, yang perlu dijaga hanyalah pengendalian sayap sebagai kemudi. Ketiga, melayang tentu lebih nikmat daripada kerja keras mengepak-ngepakan sayap.
Ada dua pelajaran yang dapat kita tarik dari kebiasaan rajawali memanfaatkan daya dorong angin yang kencang itu.
1.      Berkawan dengan masalah. Bagi burung lain angin kencang adalah musibah, minimal masalah, tapi bagi rajawali, angin kencang merupakan kawan yang menyenangkan, bahkan sangat mungkin rajawali selalu merindukan angin kencang.
2.      Manfaatkan masalah. Karena rajawali pandai membaca arah dan sifat angin, angin kencang justru menjadi “tunggangan”nya untuk maju kebih cepat.

Memperbaharui Kekuatan
Satu masa di dalam kehidupannya, burung rajawali akan mengalami masa pembaharuan kekuatan. Pada saat pembaharuan terjadi, burung rajawali akan mengalami masa-masa sulit yang sangat menyakitkan karena bulu-bulunya rontok. Waktu yang penuh penderitaan ini dijalaninya selama satu tahun penuh. Pada saat ini ia tidak bisa terbang, sangat kedinginan, yang bisa ia lakukan hanyalah duduk diam menantikan saat kekuatannya pulih kembali. Seiring dengan kembali bertumbuhnya bulu-bulu yang telah rontok, akan pulih pula kekuatan sang rajawali. Kekuatannya akan menjadi seperti kekuatan rajawali muda, bahkan umurnya bisa mencapai dua kali lipat dari umur saat ia mengalami pemulihan diri.
Pada saat kita gagal, kita perlu berdiam diri dan mengintropeksi diri kita, apa yang menyebabkan kita gagal. Dan menyusun kembali apa yang menjadi kekuatan kita. Perbaharui kekuatan dangan membuang beban-beban yang tidak berguna.

Mata Yang Melihat Jauh Ke Depan
Rajawali mempunyai mata yang sangat baik penglihatannya, khususnya di waktu siang hari ketika rajawali bekerja. Dari sarangnya yang tinggi atau ketika ia terbang tinggi di udara, ia bisa memantau pergerakan mangsanya di daratan. Mata yang tajam membuat rajawali tidak perlu gelisa akan kehidupannya. Jika ia lapar, ia tinggal mengamati saja ke bawah, dan tidak lama kemudian ia akan mendapatkan mangsanya. Sungguh anugerah yang luar biasa!
Mata yang tajam juga berguna untuk dapat melihat “visi” yang berada jauh di depan kita.

Kecepatan Yang Membawa Kemenangan
Salah satu kehebatan rajawali adalah sambarannya yang cepat dan tepat, sekalipun mangsanya berada di dalam air sungai atau laut. Tidak heran jika rajawali dijuluki sebagai “raja angkasa”, ia memang pantas menyandang gelar itu.
Salah  satu bentuk “cepat” adalah proaktif, yaitu punya inisiatif untuk segera bertindak sebelum disuruh, sebelum segala sesuatu menjadi terlambat. Hanya orang-orang yang cepat dalam bertindak, yang proaktif, yang akan memenangkan kehidupan yang keras ini. Mereka yang lambat, yang lebih suka berlambat-lambat menikmati kemalasan, yang tidak mau menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, akan tertinggal bahkan akan “terlempar” dengan sendirinya keluar dari perlombaan yang memang tidak mengenal belas kasihan. Pengusaha yang lambat mengikuti perobahan zaman pasti akan tertinggal.

Peduli Keluarga
Hal lain yang menarik dari burung rajawali adalah ia peduli dengan keluarganya. Induk rajawali bisa bergantian mengerami dan menjaga anak-anaknya dengan sang rajawali jantan. Ini memeng unik! Rajawali jantan yang utama bertuga uantuk mencari makanan bagi keluarganya. Di samping itu, pasangan rajawli adalah pasangan abadi. Mereka mengenal perkawinan yang sifatnya monogamy. Hanya jika pasangannya meninggal, rajawali baru akan mencari pasangan yang lain
Kesetian burung rajawali kepada pasangan hidupnya sebenarnya merupakan suatu tamparan bagi manusia. Manusia mengaku punya akal budi yang terbaik dari semua ciptaan Tuhan ternyata banyka yang gagal dalam ujian kesetian ini. Sekarang ini ada kecenderungan orang-orang untuk kawin cerai, bahkan secara tidak bertanggung jawab meninggalkan pasangan hidupnya yang sah lalu hidup dengan pasangan kumpul kebonya.
Akhirnya, teladan burung rajawali di dalam memberi makan anak-anaknya hingga mereka tumbuh dewasa dan mampu mencari makan sendiri, memberikan pelajaran bagi orang tua agar bertanggung jawab di dalam memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar