Berbahagialah orang yang terlalu
capek karena kesibukan mereka, sehingga mereka tidak punya waktu untuk
bersekutu dengan Tuhan. Mereka adalah anak-anakku yang mengerti kerinduan
hatiku yang terdalam.
Berbahagialah orang yang selalu
mengharapkan pujian atas apa yang mereka perbuat. Aku bisa memperalat dan
menunggangi ambisi mereka melalui pujian.
Berbahagialah orang yang
memelihara hati yang terlalu sensitive. Dengan sedikit “sentilan” saja mereka
tersinggung. Mereka akan kurang bersemangat di dalam bekerja dan akan segera
menghilang dari pelayanan. Mereka ini adalah fansku yang setia.
Berbahagialah mereka para pembuat
masalah. Mereka akan disebut anak-anakku.
Berbahagialah orang yang selalu mengeluh. Aku
senang karena benih-benih sungut-sungut yang kutabur bertumbuh subur di hati
dan lidah mereka.
Berbahagialah mereka yang egois,
suka mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada orang lain. Mereka adalah
pengikut-pengikutku yang setia.
Berbahagialah mereka yang suka
menggosip, karena mereka akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Ini
sungguh sangat menyenangkan hatiku.
Berbahagialah orang yang mengaku
mengasihi Tuhan, tetapi membenci saudaranya. Mereka akan hidup bersamaku
selamanya sampai ke kekekalan.
Berbahagialah orang yang membalas
kebaikan dengan kejahatan, penganiayaan dengan penganiayaan dan kebencian
dengan kebencian. Mereka akan mendapat upah yang sama denganku di kekgelapan.
Berbahagialah orang yang membaca
tulisan ini dan merasa isinya pas untuk orang lain dan bukan untuk dirinya
sendiri. Dia ada dalam tanganku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar